Pedoman Penulisan Artikel pada Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Balitbang Kemdikbud - IGS Zone -->

Informasi Guru dan Sekolah

Wednesday, March 23, 2016

Pedoman Penulisan Artikel pada Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Balitbang Kemdikbud

Sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) No. 03/V/PB/2010, mengenai penetapan angka kredit guru PNS. Salah satu unsur kegiatan guru adalah Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dengan subunsur melaksanakan publikasi ilmiah, guru diwajibkan melaksanakan publikasi ilmiah hasil penelitian atau gagasan ilmu pada bidang pendidikan formal.

Untuk membantu para Guru untuk menerbitkan/ mempublikasikan hasil penelitian mereka pada sebuah Jurnal yang terakreditasi, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menerima hasil penelitian para guru dengan pedoman berikut ini.

  • Naskah belum pernah dimuat/diterbitkan di media lain, diketik dengan 2 spasi pada kertas A4 dengan huruf Time New Romansberukuran 12, jumlah 10-30 halaman dilengkapi: judul maksimal 14 kata (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris); abstrak sebanyak 100-150 kata (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris); dan kata kunci sebanyak 3-5 pengertian (deskriptor) dalam Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Naskah dikirim ke alamat Sekretariat Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan dalam bentuk printout dan disertai softcopynya.
  • Naskah yang dapat dimuat dalam jurnal ini meliputi tulisan tentang kebijakan, penelitian, pemikiran,reviu teori/konsep/metodologi, resensi buku baru, dan informasi lain yang berkaitan dengan permasalahan pendidikan dan kebudayaan.
  • Artikel hasil penelitian memuat: judul, nama penulis, alamat e-mail penulis, abstrak dan kata kunci,dan isi. Isi artikel mempunyai struktur dan sistematika serta persentase jumlah halaman sebagai berikut. (1) Pendahuluan meliputi: latar belakang, perumusan masalah, dan tujuan penelitian (10%). (2) Kajian Literatur mencakup kajian teori dan hasil penelitian terdahulu yang relevan (15%). (3) Metode yang berisi rancangan/model, sampel dan data, tempat dan waktu, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data (10%). (4) Hasil dan Pembahasan (50%). (5) Simpulan dan Saran (15%). (6) Pustaka Acuan (hanya berisi sumber acuan yang dipergunakan sebagai rujukan langsung)
  • Artikel pemikiran/gagasan dan atau reviu teori memuat: judul, nama penulis, alamat e-mail penulis, abstrak dan kata kunci, dan isi. Isi artikel mempunyai struktur dan sistematika serta persentasenya dari jumlah halaman sebagai berikut. (1) Pendahuluan meliputi latar belakang, perumusan masalah dan tujuan penulisan (10%), (2) Kajian literatur dan pembahasan serta pengembangan teori/konsep (70%), (3) Simpulan dan saran (20%), dan (4) Pustaka Acuan (hanya berisi sumber acuan yang dipergunakan sebagai rujukan langsung)
  • Artikel resensi buku selain menginformasikan bagian-bagian penting dari buku yang diresensi juga menunjukkan bahasan secara mendalam kelebihan dan kelemahan buku tersebut serta membandingkan teori/konsep yang ada dalam buku tersebut dengan teori/k onsep dari sumber-sumber lain.
  • Khusus naskah hasil penelitian yang disponsori oleh pihak tertentu harus ada pernyataan (acknowledgement) yang berisi informasi sponsor yang mendanai dan ucapan terima kasih kepada sponsor tersebut.
  • 80% atau lebih Pustaka yang diacu hendaknya bersumber dari hasil-hasil penelitian, gagasan, teori/konsep) yang telah diterbitkan di jurnal (komposisi sumber acuan dari hasil penelitian lebih banyak daripada sumber yang diacu dari buku teks). Hasil pe nelitian paling lama 10 tahun terakhir, kecuali Pustaka Acuan yang klasik (tua) yang memang dimanfaatkan sebagai bahan kajian historis. Penulisan Pustaka Acuan yang bersumber dari internet, agar ditulis secara berurutan sebagai berikut: penulis, judul, alamat web, dan tanggal unduh (down load). Unsur yang ditulis dalam Daftar Rujukan secara berturut-turut meliputi: 1) nama pengarang ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik; 2) tahun penerbitan; 3) judul, termasuk subjudul; 4) tempat penerbitan; dan 5) nama penerbit. Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi tergantung jenis sumber pustakanya.

  • Tatacara penulisan Pustaka Acuan

Contoh Rujukan dari buku:
Dekker, N. 1992. Pancasila sebagai Ideology Bangsa: dari Pilihan Satu-satunya ke Satu-satunya Azas. Malang: FPIPS IKIP Malang. 

Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan dalam tahu n yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a, b, c, dan seterusnya yang urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul buku-bukunya. Contoh:
Cornet, L. & Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans.Altanta GA: Career Ladder learinghouse.Cornet, L. & Weeks, K. 1985b. Planning Carrer Ladder: Lesson from the States.Altanta GA: Career Ladder Clearinghouse. 

Rujukan dari buku yang berisi kumpulan artikel (ada editornya). Ditambah dengan ed jika satu editor,eds jika editornya lebih dari satu. Contoh:
Denzin, N.K., Lincoln, Y. S., ed. 2009. Handbook of Qualitative Research. Terj. Daryatmo. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 

Rujukan dari artikel dalam buku kumpulan artikel (ada editornya) contoh:
Hasan, M.Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam Aminuddin (Ed.). Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: HISKI Komisariat dan YA3. 

Rujukan dari buku yang ditulis lebih dari dua penulis, dapat ditulis dengan menambahkan nama penulis pertama dengan dkk (dan kawan-kawan) atau et.al (dan lainnya). Penulisan dalam Pustaka Acuan harus ditulis lengkap nama penulis lainnya.
Malmfors, et.al ditulis lengkap Malmfors, B. P., Garnsworthy, M. Grossman. 2005. Writing and Presenting Scientific Papers. 2nd Ed. Nottingham University Press, Nottingham, UK.

Edi Suhardi Ekajati, dkk., ditulis lengkap Ekajati. Edi Suhardi, Darsa, Undang A., Fathurahman. Oman., 1992. Jawa Barat, Koleksi Lima Lembaga. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan Ecole française d’Extrême-Orient. 

Rujukan dari artikel dalam jurnal, contoh:
Dali S, Naga. 1998. Karakteristik Butir pada Alat Ukur Model Dikotomi. Jurnal Ilmiah Psikologi, III 4 34-42 

Rujukan dari artikel dalam majalah atau koran, contoh:
Alka, David Krisna. 4 januari 2011. Republik Rawan Kekerasan? Suara Karyahlm. 11 

Rujukan dari Koran tanpa penulis, contoh:
Kompas. 19 September, 2011. Sosok: Herlambang Bayu Aji, Berkreasi dengan Wayang di Eropa, hlm. 16 

Rujukan dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan oleh suatu penerbit tanpa pengarang dan tanpalembaga, contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: diperbanyak oleh PT Armas Duta Jaya. 

Rujukan dari lembaga yang ditulis atas nama lembaga tersebut, contoh:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1998. Panduan Manajemen Sekolah. Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Jakarta. 

Rujukan dari karya terjemahan, contoh:
Sztompka, Piotr. 2005. Sosiologi Perubahan Sosial(Terjemahan Alimandan) Jakarta: Penerbit Prenada 

Rujukan berupa skripsi, tesis, atau disertasi, contoh:
Indarno, Jasman. 2002. Kontribusi Penerapan Berbasis Sekolah terhadap Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Tingkat Dasar di Jawa Tengah. Tesis. Semarang: Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. 

Rujukan berupa makalah yang disajikan dalam seminar, penataran, atau lokakarya, contoh:
Siskandar. 2003. Teknologi Pembelajaran dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi.Makalah: Disajikan pada Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran pada Tanggal 22-23 Agustus 2003 di Hotel Inna Garuda Yogyakarta. 

Rujukan dari internet, contoh:
Jamhari, Ma’ruf. Pendekatan Antropologi dalam Kajiann Islam, http://www.ditpertais.net/artikel/jamhari01.asp. diakses tanggal 15 Januari 2012.
  • Naskah diketik dengan memperhatikan aturan tentang penggunaan tanda baca dan ejaan yang dimuat dalamPedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (terbaru).
  • Pengiriman naskah disertai dengan alamat, nomor telepon, fax dan e-mail. Pemuatan atau penolakan naskah akan diberitahukan secara tertulis. Naskah yang tidak dimuat tidak akan dikembalikan, kecuali atas permintaan penulis. Kepada penulis diberika n 2 eksemplar jurnal sebagai tanda bukti pemuatan.

Penulis yang ingin memasukkan naskah harus memperhatikan poin-poin di bawah ini. Jika naskah tidak sesuai dengan persyaratan yang telah dicantumkan, ada kemungkinan naskah tersebut akan dikembalikan.

Nama dan alamat email yang dimasukkan di situs jurnal hanya akan digunakan untuk tujuan yang sudah disebutkan, tidak akan disalahgunakan untuk tujuan lain atau untuk pihak lain.

Demikianlah Prosedur Penerbitan Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Balitbang Kemdikbud. Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment