Permendikdasmen No 7 Tahun 2025 - Kompetensi Kepribadian, Sosial, Manajerial, dan Profesional
120:00
Uji Kompetensi Kepala Sekolah
Latihan berbasis Permendikdasmen No 7 Tahun 2025 dengan 70 soal pilihan ganda untuk mengukur kompetensi kepala sekolah dalam bidang kepribadian, sosial, manajerial, dan profesional.
Informasi Ujian
Jumlah Soal: 70 butir (60 PG + 10 PG Kompleks)
Waktu: 120 menit (2 jam)
Kompetensi yang diuji: Kepribadian, Sosial, Manajerial, Profesional
Batas Kelulusan: Minimal 70% (49 soal benar)
Jawaban dapat diubah selama ujian berlangsung
Navigasi soal menggunakan menu sebelah kiri atau tombol navigasi
Dalam dunia pendidikan, istilah "deep learning" mulai populer berkat konsep yang disampaikan oleh Mendikdasmen Abdul Muti. Sementara itu, di ranah teknologi, deep learning adalah cabang dari machine learning yang menjadi pilar kecerdasan buatan (AI). Namun, apakah kedua konsep ini memiliki kesamaan atau justru berlawanan arah? Mari kita bahas lebih dalam.
Deep Learning dalam Pandangan Abdul Muti: Memahami dengan Makna
Menurut Abdul Muti, deep learning bukan sekadar metode pembelajaran, tetapi pendekatan yang berfokus pada pemahaman mendalam. Ia menekankan tiga prinsip utama:
Mindful Learning – Belajar dengan kesadaran penuh, menghormati perbedaan cara berpikir siswa.
Meaningful Learning – Ilmu yang dipelajari harus bermakna dan relevan dengan kehidupan nyata.
Joyful Learning – Proses belajar yang menyenangkan untuk meningkatkan keterlibatan siswa.
Pendekatan ini bertujuan menciptakan generasi yang kritis, inovatif, dan mampu menerapkan ilmunya secara nyata. Pendidikan bukan sekadar transfer pengetahuan, tetapi membentuk cara berpikir yang lebih dalam dan solutif.
Deep Learning dalam Dunia Machine Learning: Otomatisasi dan Kecerdasan Buatan
Di sisi lain, deep learning dalam teknologi adalah metode pembelajaran mesin yang menggunakan jaringan saraf tiruan untuk mengenali pola kompleks dari data besar. Penerapannya sangat luas, mulai dari pengenalan wajah, kendaraan otonom, hingga chatbot cerdas.
Ciri utama deep learning dalam machine learning:
Jaringan saraf tiruan yang meniru cara kerja otak manusia.
Belajar dari data besar untuk mengenali pola tanpa pemrograman eksplisit.
Otomatisasi proses pengambilan keputusan, sering kali lebih cepat dan akurat dibanding manusia.
Jika dalam pendidikan deep learning berfokus pada keterlibatan emosional dan makna pembelajaran, dalam AI, deep learning bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam analisis serta prediksi.
Menghubungkan Dua Konsep: Pendidikan dan Teknologi
Menariknya, kedua konsep deep learning ini sebenarnya bisa saling melengkapi. Bayangkan jika pendidikan mengadopsi deep learning dalam AI untuk meningkatkan pembelajaran yang lebih personal dan adaptif. Beberapa solusi yang bisa diterapkan:
Tutor Virtual Berbasis AI – Menggunakan deep learning untuk memahami pola belajar siswa dan memberikan materi yang disesuaikan.
Analisis Kinerja Siswa Secara Real-Time – AI dapat mendeteksi siswa yang mengalami kesulitan dalam suatu konsep dan memberikan bantuan lebih cepat.
Evaluasi Otomatis – Menggunakan NLP untuk menilai esai atau tugas siswa secara objektif.
Gamifikasi dengan AI – Menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dengan interaksi berbasis AI.
Tantangan dan Masa Depan
Meskipun integrasi deep learning dalam pendidikan terdengar menjanjikan, tantangannya tetap ada. Apakah sistem AI bisa benar-benar memahami emosi dan pemikiran siswa? Apakah pembelajaran berbasis AI akan menggantikan peran guru?
Di sinilah peran kita sebagai pendidik, teknolog, dan pemikir untuk menemukan keseimbangan antara teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan dalam pembelajaran. Deep learning dalam pendidikan dan teknologi memiliki tujuan yang sama: membantu manusia memahami dunia dengan lebih baik.
Bagaimana menurut Anda? Apakah deep learning dalam AI dapat membantu menciptakan pembelajaran yang lebih dalam? Atau justru bisa menjadi penghambat dalam interaksi manusia dalam pendidikan? Mari berdiskusi!
Saat ini guru-guru yang
baru selesai PPG piloting di tahun 2024 dan sudah terima sertifikat pendidik
sedang menanti-natikan NRG. NRG merupakan salah satu persyaratan untuk menerima
tambahan penghasilan guru (TPG).
Selagi menunggu, berikut informasi penting yang harus
diketahui oleh guru agar syarat menerima TPG lancar. Untuk menerima TPG, guru
diwajibkan memiliki sertifikat pendidikan dan membawa beban ajar 24 JP yang
linear pada semester yang berjalan. 24 JP dapat dipenuhi dengan tatap muka
sepenuhnya atau kombinasi dengan tugas tambahan di sekolah, misalnya wakil
kepala sekolah, kepala laboratorium, kepala perpustakaan, koordinator P5, dan
pembina ekstrakurikuler. Data ini harus diinput melalui aplikasi Dapodik.
Melalui Dapodik, pemerintah akan memeriksa apakah guru tersebut layak untuk
menerima TPG atau tidak.
Jadi agar lancar jaya untuk memperoleh TPG, guru diwajibkan
untuk memantau datanya di dapodik melaluiPTK Datadik sebelum Surat Keterangan Tambahan Penghasilan (SKTP) terbit
di Info GTK. Caranya, buka link https://ptk.datadik.dikdasmen.go.id/, masukkan
username dan password yang sama dengan info gtk. Jika belum punya, boleh
diminta pada operator dapodik sekolah.
Berikut beberapa fitur penting pada ptk datadik.
1. Biodata, fitur ini berisi data yang diinput pada dapodik.
Pastikan isinya sesuai dengan data sebenarnya, jika ada yang berbeda, laporkan
kepada operator sekolah atau operator dinas pendidikan. Pada fitur ini, kita
juga bisa lihat Info GTK
2. Beban Ajar. Seperti yang sudah dibilang sebelumnya,
persyaratan menerima TPG, guru harus memiliki beban ajar 24 JP. Nah pada fitur
ini, guru dapat memastikan bahwa beban ajarnya harus linear dengan sertifikat
pendidik yang dimiliki dan harus berjumlah 24 JP atau jika kurang harus ada
tugas tambahan. Jika tidak sesuai, segera lapor operator sekolah.
3. Tugas. Pada fitur ini berisi tugas tambahan yang diampuh.
Jika beban ajar kurang dari 24, untuk memenuhi jam mengajar, guru perlu
diberikan tugas tambahan, diataranya wakasek 12 JP, Kepala Perpustakaan 12 JP,
Kepala Laboratorium 12 JP, Pembina Ekstrakurikule 2 JP, atau Koordinator P5
2JP. Jika tidak sesuai lapor kepada Operator Sekolah.
4. Sertifikasi. Nah, pada fitur ini sangat penting, agar
proses validasi TPG yang dilakukan pemerintah pusat sesuai dengan yang dimiliki
guru. Pastikan Nomor Sertifikat dan Peserta diinput dengan benar. Jika tidak
sesuai lapor ke operator sekolah.
5. Kepangkatan, Fitur ini juga wajib diperiksa oleh guru
ASN, jika kepangkatan berbeda antara dapodik dengan BKN, maka dapat menunda
pencairan TPG guru tersebut. Jadi, pastikan data kepangkatan sesuai antara BKN
dan dapodik, jika ada perbedaan, ini harus lapor operator sekolah. Namun, jika
data BKN yang salah, silahkan lapor ke BKPSDM.
6. KGB. Fitur ini untuk menyesuaikan gaji berkala yang
diperoleh guru ASN, agar pembayaran TPG sesuai dengan gaji yang sedang
diterima. Kan sayang kalau kurang. Jika data kurang tepat, silahkan lapor ke
operator sekolah.
Demikian fitur-fitur pada ptk datadik yang wajib untuk
dipantau oleh guru. Jangan buru-buru ke info GTK, karena data info GTK datang
dari dapodik, dimana data dapodik dapat kita lihat di PTK Datadik.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, menerbitkan aplikasi (platform) baru yang diberi nama Rumah Pendidikan. Rumah pendidikan dapat di download di playstore dengan melakukan pencarian "Rumah Pendidikan" atau melalui link berikut ini Rumah Pendidikan - Apps on Google Play atau jika ingin menggunakan PC (komputer) yang terhubung dengan internet, dapat mengunjungi link https://rumah.pendidikan.go.id/.
Berikut tampilan Rumah Pendidikan.
Layaknya seperti rumah, aplikasi Rumah Pendidikan juga menjadi rumah untuk berbagai layanan yang disediakan oleh Kemdikdasmen dalam memberikan layanan bagi kemajuan dan informasi mengenai pendidikan. Tidak hanya untuk guru, tetapi untuk pihak yang membutuhkan informasi tentang pendidikan. Pada aplikasi Rumah Pendidikan, ada 8 fitur (ruang) utama yaitu terdapat Ruang untuk Guru (GTK), Murid, Sekolah, Bahasa, Pemerintah, Mitra, Publik dan Orangtua. Hal ini sejalan dengan layanan yang diberikan Kemdikbud melalui website https://kemdikbud.go.id seperti tampilan berikut ini
Ruang Guru
Untuk guru, jika sebelumnya sudah terbiasa dengan Platform Merdeka Mengajar (PMM), aplikasi Rumah Pendidikan juga masih memfasilitasi hal tersebut. Guru masih dapat menilkmati layanan PMM melalui Rumah Pendidikan.
Setelah menginstall aplaikasi Rumah Pendidikan atau mengakses laman https://rumah.pendidikan.go.id/. guru sebaiknya login dengan akun belajar.id. Berikut caranya,
Pada tampilan yang muncul, silahkan klik ikon akun "gambar orang" dibagian bawah sebelah kanan, seperti tampilan berikut.
Selanjutnya, pada tampilan yang muncul, silahkan ketuk (klik) Masuk dengan goolge
Berikutnya akan diarahkan kepilihan akun yang terkait di PC atau Handphone yang terinstall Rumah Pendidikan, pilih akun google yang menggunakan belajar.id
Pastikan sudah berhasil login dengan cara klik ikon akun "gambar orang", dan menemukan data login yang berhasil seperti gambar berikut.
Jika berhasil, selanjutnya kembali ke Beranda dan pilih Ruang GTK.
Sama seperti PMM, namun tampilan yang berbeda, pada Ruang GTK disediakan layanan seperti PMM, diataranya diklat, pelatihan mandiri, komunitas belajar, dan lain sebagainya.
Selain itu, untuk pengelolaan kinerja dan karir lainnya, juga tersedia pada layanan Ruang GTK. Tidak lupa Perangkat ajar yang ada di PMM juga tersedia pada Ruang GTK Rumah Pendidikan.
Jadi, guru-guru tidak perlu risau karena Rumah Pendidikan bersifat ramah, dan tidak menggantikan PMM, tapi mempersatukan masyarakat yang membutuhkan informasi tentang Pendidikan. Tunggu apalagi, mari segera manfaatkan Rumah Pendidikan untuk mendapatkan informasi seputar Pendidikan.
Untuk ruang yang lain, nanti akan kita informasikan lagi. Semoga bermanfaat.