BELAJAR MENULIS - IGS Zone -->

Informasi Guru dan Sekolah

Saturday, July 4, 2015

BELAJAR MENULIS

Seseorang memberi saran, "jika mau belajar menulis, mulailah untuk menuliskan apa saja yang muncul dalam pikiran. Jangan pikirkan sistematikanya atau ketersambungan dari kalimat yang satu ke kalimat yang lain. Intinya, tulis saja. Jika nanti sudah merasa semua tertulis dan pesannya sudah dirasakan tertuang dalam tulisan, hentikan menulis dan mulailah untuk menyusunnya".

Nah itu yang membuat mengapa kali ini sepertinya ingin sekali menuliskan ini. Sambil belajar menulis, rasanya ingin sekali menjadikan tulisan ini pengingat di masa yang akan datang, bahwa ini pernah dituliskan. 

Hari ini merupakan hari terakhir dalam rangka penerimaan peserta didik baru di sekolah. Hasil yang diperoleh, bahwa calon peserta didik yang mendaftar tidak mencukupi sesuai dengan kuota yang diinginkan, tetapi juga tidak kurang untuk memenuhi tiap ruang yang disediakan.

Namun ada satu hal yang cukup menarik di detik-detik akhir penerimaan ini, ditengah menunggun pendaftar yang mungkin masih akan datang, kepala sekolah bertanya, "mengapa sekolah kita ini kekurangan peminat? Untuk masyarakat yang ada di sekitar sekolah juga sepertinya enggan untuk mendaftarkan anaknya ke sekolah ini."

Pertanyaan ini cukup menarik pikiran. Ketua panitia penerimaan mencoba memberikan alasan dalam satu kalimat pendek namun penuh sejuta makna, "kitalah yang mengevaluasi kita". 

Evaluasi! Ya evaluasi. Apakah kita pernah melakukan evaluasi? Ataukah kita terlalu takut untuk mengetahui bahwa faktanya kita tidak mampu. 

Dalam pikiran, mungkin sekolah ini benar-benar tidak memiliki daya tarik lagi. Secara prestasi dalam bidang apapun, baik akademik maupun olahraga, kesenian, dan keterampilan tidak pernah muncul. Justru hal-hal negatif yang bermunculan menggambarkan sekolah ini. 

Mungkin sekolah punya alasan, peserta didik yang masuk disekolah ini cukup memiliki permasalahannya sendiri sehingga menjadi alasan untuk melarikan diri. Jika peserta didik yang datang memiliki kemampuan yang luar biasa maka sekolah ini akan lebih baik.

Tetapi apakah memang demikian, hanya orang pintar yang bisa pintar? Bukankah dahulu ada pepatah yang mengatakan, setumpul-tumpulnya pisau jika diasah akan tajam juga. Jadi mengapa sekarang itu menjadi alasan untuk menyatakan sekolah ini tidak diminati karena yang datang adalah "benda tumpul".

Sepertinya terlalu mendiskriminasikan bahwa orang-orang yang tidak mampu, yang memiliki ekonomi lemah, dan permasalahan menjadi alasan untuk tidak berbuat apa-apa.

Dan pada akhirnya, ketika tulisan ini dibuat bukan karena memiliki kemampuan yang hebat untuk mengubah keadaan dengan semudahnya. Sampai ini tertulis juga, masih belum mengetahui apa langkah untuk mengubah ini semua. Namun setidaknya ini menduduki satu tempat dalam pikiran sehingga mencoba untuk meluruskannya. Sekalipun pada saatnya nanti tidak juga berhasil, setidaknya sudah dilakukan.

Pernahkah ini muncul dalam diri? Kalau sudah, Anda telah memasuki ruang guru sesungguhnya. Atau Anda tidak pernah memikirkannya, sesungguhnya Anda hanya diluar namun merasa di dalam ruangan tersebut.

Sebelum memutuskan untuk memposting tulisan ini, hanya bisa tersenyum melihat tulisan ini, aneh, dan tidak menarik. Tetapi sekali lagi, intinya hanya untuk belajar menulis. Semoga ini menimbulkan rasa ingin menulis terus menerus, sampai akhirnya mampu menulis secara ilmiah.

No comments:

Post a Comment